Komisi IX Dorong Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Dokter Spesialis

29-03-2017 / KOMISI IX

Anggota Komisi IX DPR Imam Suroso mendorong agar di beberapa universitas diadakan pendidikan khusus dokter spesialis, seperti di Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, dan beberapa universitas lainnya. Ia berharap, dengan adanya program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) yang dicanangkan oleh Pemerintah, dapat meratakan penyebaran dokter spesialis, termasuk untuk daerah terpencil.

 

“Makanya Komisi IX sangat intens mengerjakan WKDS dan siap menganggarkan universitas yang sudah ditunjuk. Kita anggarkan agar dia jadi dokter spesialis yang siap ditugaskan di luar jawa. Baik itu lamanya setahun atau dua tahun tidak masalah. Itu sangat penting,” kata Imam di sela-sela pertemuan dengan civitas akademika Universitas Airlangga, di Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini

 

Bahkan, tambah politisi F-PDI Perjuangan itu, jika memungkinkan, para dokter spesialis ini diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), karena ini dalam rangka mengejar kesejahteraan rakyat di tingkat kesehatan. Dengan adanya WKDS, diharapkan memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil, seperti di Papua, Kalimantan dan lain sebagainya.

 

“Ini akan kita pikirkan bagaimana mengangkat menjadi PNS, kesejahteraannya, pengamanan dan keselamatannya. Ini akan kita kawal dan kita akan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Kalau perlu kita nanti kerjasama dengan Menristekdikti. Usernya nanti Menteri Kesehatan dan Komisi IX,” jelas Imam.

 

Imam memastikan, kesejahteraan dokter spesialis di daerah terpencil akan ditingkatkan, sehingga mereka akan bekerja secara maksimum dalam mengerjakan tugasnya. “Siapa lagi kalau bukan kita yang memikirkan kesejahteraan dokternya, kita ini kan wakil rakyat,” imbuhnya.

 

Khusus di Jatim ini, Imam mengaku mendapat laporan bahwa Provinsi Jawa Timur masih kekurangan dokter spesialis. Padahal dari data yang ia terima, jumlah dokter spesialis itu masih cukup. Ia khawatir hal ini dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat Jatim.

 

“Yang saya temukan ternyata di Jawa Timur masih kekurangan doktes spesialis. Padahal datanya dokter spesialis di Jawa Timur itu cukup. Kok Jawa Timur kekurangan dokter spesialis, coba lihat Kalimantan dan Papua itu malah tidak ada sama sekali dokter spesialis. Artinya berbahaya itu,” heran Imam.

 

Ia pun sudah mencatat hasil kunjungan ke Unair ini, dan akan membahasnya dengan Menkes. “Harapan saya Unair menampung calon-calon dokter spesialis, baik itu spesialis dalam, THT, kandungan dan dapat dijalankan dengan baik dan penuh kesadaran, karena ini pekerjaan mulia yang dibutuhkan oleh rakyat,” pesan politisi asal dapil Jawa Tengah itu.

 

Sebagaimana diketahui, Pemerintah mencanangkan Program WKDS sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan distribusi dokter spesialis. Salah satu pertimbangan utama program ini yaitu untuk peningkatan akses dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan spesialistik, maka upaya pemerataan dokter spesialis dilakukan di seluruh Indonesia, melalui WKDS  sebagai bentuk pengabdian kepada negara guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.(iw,sf)/foto:iwan armanias/iw. 

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...